FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
KATA PENGANTAR
Kementerian Kesehatan
Kementerian Republik
Kesehatan Indonesia
Republik Indonesia iii
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
SAMBUTAN
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga penyusunan Formularium Ramuan Obat Tradisional
Indonesia (FROTI) dapat diselesaikan. Diharapkan Formularium Ramuan Obat
Tradisional Indonesia (FROTI) ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
menggunakan ramuan obat tradisional yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
Kementerian Kesehatan
Kementerian Republik
Kesehatan Indonesia
Republik Indonesia ii
iii
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
DAFTAR ISI
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 April 2017
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRepublik
RepublikIndonesia
Indonesia 2 2
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
PENANGGUNG JAWAB
Dr. dr. Ina Rosalina, Sp.A(K), M.Kes, MH.Kes
(Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional)
KOORDINATOR:
dr. Yuniati Situmorang, M.Kes
KONTRIBUTOR :
Prof. Dr. dr. Ernie Hernawati Purwaningsih, MS
dr. Merdias Almatsier, Sp.S(K)
Dr. dr. Husniah R.Thamrin A, MS, M.Kes, Sp.FK, Sp.Ak
DR. Sherley, MS.Apt
Dra. Retno Gitawati, MS.Apt
Dra. Lucie Widowati, Apt. MSi
dr. Hadi Siswoyo
Drs. H. Arief Hariana
dr. Rinni Yudhi Pratiwi, M.PET
dr. Aldrin Neilwan Pancaputra, Sp.Ak, M.Kes, M.Biomed
S. Monawaroh, SKM, MSi
In. Ratri Ariani, SKM, MSi
PENYUSUN
drg. Puthut Tri Prasetyo, MKKK
Haryani, SKM, MHSM
Dr. Candra Dewi Rusiana
Dr. Ewita Gustine
Yustina Herlin Ernawati, SKM
SEKRETARIAT
Tuti Hastuti, SAP
Nurmalis, S.Sos, M.Si
Paino
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 33
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
10 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 5
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
B. Tujuan
Tujuan umum:
Tujuan khusus:
C. Ruang Lingkup
Formularium ramuan obat tradisional Indonesia berisi informasi
tentang jenis-jenis tumbuhan obat yang tumbuh di Indonesia yang
telah terbukti aman jika digunakan sesuai aturan dan secara empiris
bermanfaat untuk memelihara kesehatan. Jenis tumbuhan obat yang
terdapat dalam Formularium Ramuan Obat Tradisional juga
bermanfaat untuk membantu mengurangi keluhan/gangguan
kesehatan. Informasi yang disajikan meliputi nama Latin, nama
daerah, bagian yang digunakan, manfaat, larangan, peringatan, efek
samping, interaksi, dosis, cara pembuatan/penggunaan dan daftar
pustaka. Tumbuhan obat ini kemudian dikelompokkan berdasarkan
jenis gangguan kesehatan ditegakkan secara emik (berdasarkan
keluhan dari penderita).
D. Pengertian
1. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 11 6
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
12 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 7
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
BAB II
KETENTUAN
BAB II
KETENTUAN
A. PETUNJUK UMUM
1. Tumbuhan dalam formularium ini merupakan tumbuhan obat asli
Indonesia yang sudah memiliki bukti keamanan (LD50) dan
manfaatnya terbukti secara empiris.
2. Ramuan obat tradisional tidak boleh digunakan dalam keadaan
kegawatdaruratan dan keadaan yang potensial membahayakan
jiwa.
3. Obat tradisional tidak boleh digunakan sebagai obat mata,
intravaginal, dan parenteral serta tidak boleh mengandung
alkohol lebih dari 1 %.
4. Obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia obat
(BKO).
5. Perebusan simplisia dilakukan selama 15 menit sampai mendidih
(90-98oC) dengan api kecil disebut infus/infusa, sedang
perebusan simplisia selama 30 menit sampai mendidih (90-98oC)
dengan api kecil disebut dekokta.
6. Alat merebus simplisia tidak boleh menggunakan logam, kecuali
stainless steel. Alat merebus simplisia sebaiknya terbuat dari
kaca, keramik, atau porselen.
7. Seduhan menggunakan air mendidih yang dituangkan ke dalam
simplisia, ditutup dan didiamkan 5-10 menit.
8. Simplisia yang digunakan harus dicuci bersih sebelum diproses
lebih lanjut.
9. Satuan takar dalam penggunaan ramuan obat tradisional:
a. 1 genggam setara dengan 80 g bahan segar
b. bahan kering (simplisia) setara dengan 40-60% dari bahan
segar
c. 1 ibu jari setara dengan 8 cm atau 10 g bahan segar
d. 1 cangkir setara dengan 100 mL
Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRepublik
RepublikIndonesia
Indonesia 15
8
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
B. KRITERIA
1. Obat tradisional dalam formularium ini mempunyai data
keamanan yang dibuktikan minimal dengan data toksisitas akut
(LD50).
2. Data manfaat bersumber dari literatur ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Sediaan berbentuk simplisia tunggal.
16 Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRepublik
RepublikIndonesia
Indonesia 9
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
BAB III
PENGGUNAAN OBAT
TRADISIONAL INDONESIA
BAB III
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL INDONESIA
Gambar Inggu
1) Nama daerah
a) Sumatera: arunda (Melayu);
Jawa: inggu (Sunda), godong minggu (Jawa Tengah);
Sulawesi: anruda busu (Makassar)
2) Bagian yang digunakan: Herba segar
3) Manfaat: sakit kepala tujuh keliling
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: -
8) Dosis:1 x 5 g herba/hari.
9) Cara pembuatan/penggunaan:
Bahan dihaluskan, ditempelkan pada pelipis, biarkan sampai
kering.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 19
10
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
b) Bengle
Zingiber purpureum Roxb
Gambar Bengle
1) Nama daerah
a) Sumatera: mungle (Aceh), bungle (Batak), banlai
(Minangkabau);
b) Jawa: panglai (Sunda), pandiang (Madura);
c) Bali: banggele;
d) Nusa Tenggara: bangulai (Bima),
e) Kalimantan: banglas (Dayak);
f) Sulawesi: kekundiren (Minahasa), panini (Bugis);
g) Maluku: unin makei (Ambon).
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
3) Manfaat: sakit kepala tujuh keliling
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: belum dilaporkan
20 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 11
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
8) Dosis: 2 x 5 g rimpang/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan:
Bahan dihaluskan, tambahkan sedikit air sampai menjadi adonan
seperti bubur, dipakai di pelipis dan biarkan sampai kering.
10) Daftar pustaka:
a) Ani Yudhoyono. 2013. Koleksi Tanaman Herbalia Istana Cipanas. Jakarta.
b) Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2013. Dokumentasi Ramuan
Etnomedisin Obat Asli Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI.
c) Hayne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II (terjemahan).
Jakarta: Badan Litbang Kehutanan.
d) Van Valkenbrug, J.L.C.H. and N. Bunyapraphatsara (Editors). 1999. Plant
Resource Of South – East Asia. Medicinal and Poisonous Plants 1. Prosea
Fondation.
Gambar Kencur
1) Nama daerah
a) Sumatera: ceuku (Aceh), kaciwer (Batak), cakue
(Minangkabau);
b) Jawa: cikur (Sunda), kencor (Madura);
c) Nusa tenggara: cekur (Sasak), soku (Bima);
d) Sulawesi: hume pete (Gorontalo), cakuru (Makassar), ceku
(Bugis);
e) Maluku: asuli (Ambon), bataka (Ternate);
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 21
12
Formularium Ramuan Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
b. Teh
Camellia sinensis (L).
Gambar Teh
1) Nama daerah:
a) Jawa: teh (Jawa), nteh (Sunda);
22 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 13
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 23
14
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
Gambar Sambiloto
1) Nama daerah:
a) Sumatera: ampadu, pepaitan (Melayu);
b) Jawa: ki oray, ki peurat, takilo (Sunda) bidara, sadilata,
sambilata, sambiloto (Jawa)
2) Bagian yang digunakan: herba segar
3) Manfaat: penurun demam
4) Larangan: kehamilan, menyusui, alergi, anak dengan supervisi
dokter
5) Peringatan: reaksi anafilaksis
6) Efek samping: alergi, muntah, mual dan kehilangan selera makan
7) Interaksi: obat pengencer darah, penekan sistem imun, isoniazid
(INH)
8) Dosis: 3 x 10-15 g herba/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan:
Bahan direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi separuhnya.
Dinginkan, saring, tambahkan madu secukupnya, minum
sekaligus.
24 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 15
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 25
16
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
b) Tapak liman
Elephantopus scaber L.
1) Nama daerah
a) Sumatera: tutup bumi.
b) Jawa: balagaduk, jukut cancang, tapak liman (Sunda); tampak
liman, tapak liman, tapak tangan (Jawa); talpak tana (Madura).
2) Bagian yang digunakan: daun
3) Manfaat: demam
4) Larangan: kehamilan, menyusui dan anak
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: dosis besar menimbulkan gemetar dan kelemahan
otot
7) Interaksi: obat kencing manis
8) Dosis: 1 x 2 daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan:
bahan direbus dengan 2 gelas air menjadi separuhnya, dinginkan,
saring, dan diminum sekaligus.
10) Daftar pustaka:
a) Badan POM. 2008. Acuan Sediaan Herbal, Volume Ke-4 Edisi Pertama.
Badan POM.
b) Kementerian Kesehatan. Vademecum Tanaman Obat Untuk Saintifikasi
Jamu, Jilid 2. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
26 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 17
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
c) Cabe Jawa
Piper retrofractum Vahl.
1) Nama daerah
a) Sumatera: lada panjang, cabai panjang;
b) Jawa: cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe sula;
c) Madura: cabhi jhamo, cabe ongghu, cabe solah;
d) Sulawesi: cabia (Makassar).
2) Bagian yang digunakan: buah
3) Manfaat: demam
4) Larangan: alergi
5) Peringatan: minyak atsiri menyebabkan iritasi kulit dan mukosa
membran.
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 2 x 3-4 g buah/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan menjadi serbuk,
seduh dengan 1 cangkir air mendidih, diamkan, diminum selagi
hangat.
10) Daftar Pustaka
a) Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Jakarta: Badan Litbang
Departemen Kehutanan.
b) Kementerian Kesehatan. 2010. Vademekum Tanaman Obat Untuk
Saintifikasi Jamu.
c) Kementerian Kesehatan. 1977. Materia Medika Indonesia Jilid I. Jakarta.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 27
18
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Sambiloto
1) Nama daerah
a) Sumatera: ampadu, pepaitan (Melayu);
b) Jawa: ki oray, ki peurat, takilo (Sunda) bidara, sadilata,
sambilata, sambiloto (Jawa)
2) Bagian yang digunakan: herba
3) Manfaat: selesma
4) Larangan: kehamilan, menyusui, anak dan alergi.
5) Peringatan: air perasan menimbulkan bengkak pada mata.
6) Efek samping: perut tidak enak, mual muntah, kehilangan selera
makan, gatal, alergi.
7) Interaksi: isoniazid (INH), obat jantung, obat pengencer darah,
obat kencing manis, daun salam.
8) Dosis: 3 x 1-2 g herba/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan:
Bahan dihaluskan menjadi serbuk, seduh dengan air mendidih,
saring dan minum selagi hangat.
10) Daftar pustaka:
a) Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2006. Sambiloto, Andrographis
paniculata (Burm. F.) Nees. Serial Data Ilmiah Terkini. Tumbuhan Obat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan, Deputi Bidang Pengawasan Obat
Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen Direktorat Obat Asli
Indonesia.
b) Chiou WF, Lin JJ, Chen CF. Andrografolide Suppresses The Expression Of
Inducible Nitric Oxide Syntetase In Macrophags And Restores The
28 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 19
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b) Jahe Merah
Zingiber officinale Rosc.var. rubrum
1) Nama daerah
a) Sumatera: halia (Aceh), sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung);
b) Jawa: jae (Jawa), jhai (Madura);
c) Kalimantan: lai (Dayak);
d) Nusa Tenggara: jae (Bali), reja (Bima);
e) Sulawesi: melito (Gorontalo), pese (Bugis);
f) Maluku: sehi (Ambon), siwei (Buru), geraka (Ternate), gora
(Tidore);
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 29
20
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
Gambar Sirih
30 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 21
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera: ranub (Aceh), belo (Batak Karo), demban (Batak Toba);
b) Kalimantan: uwit (Dayak);
c) Jawa: seureuh (Sunda), suruh (Jawa), sere (Madura);
d) Bali: base, sedah;
e) Nusa Tenggara: nahi (bima), kuta (Sumba);
f) Sulawesi: gapura (Bugis), sangi (Talaud);
g) Maluku: amu (Ambon);
h) Papua: afo (Sentani).
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: mimisan
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: penderita sebaiknya dalam posisi berbaring
6) Efek samping: penggunaan lokal pada muka selama 3 hari dapat
menyebabkan iritasi seperti kemerahan dan rasa menyengat
7) Interaksi: -
8) Dosis: secukupnya
9) Cara pembuatan/penggunaan:
Bahan ditumbuk, peras dengan sepotong kasa. Sumbat hidung yang
mimisan dengan kain kasa yang telah dibasahi dengan air perasan
daun sirih.
10) Daftar pustaka:
a) Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2002. Acuan Sediaan Herbal.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 7(1): 93-7.
b) Dalimartha S. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta: Penebar Swadaya. 210.
c) Jenis tumbuhan pekarangan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh suku
Rejang di Desa Taba Tengah. Diunduh dari:
http://repository.unib.ac.id/8322/2/IV,V,LAMP,II-14-yun.FK.pdf
1) Nama daerah:
a) Sumatera: urek usa (Minangkabau), hapias (Batak);
b) Jawa: narwastu atau usar (Sunda), larasetu (Jawa), karabistu
(Madura);
c) Nusa tenggara: nausina fuik (Roti);
d) Sulawesi : tahele (Gorontalo), sere ambong (Bugis);
e) Maluku: babuwamendi (Halmahera), garamakusu batawi
(Ternate), baramakusu butai (Tidore).
2) Bagian yang digunakan: akar
3) Manfaat: bau mulut
4) Larangan: anak, kehamilan dan menyusui
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: alergi
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 2 x 60 g akar/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan:
bahan direbus dengan 2 gelas air hingga menjadi separuhnya,
dinginkan, saring, dan gunakan untuk berkumur.
10) Daftar Pustaka
a) Ansel, Howard C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI-
Press.
32 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 23
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Kemangi
Ocimum canum Sims (L.)
Gambar Kemangi
1) Nama daerah
a) Jawa : araung (Sunda), Lampes (Jawa Tengah), Kemangek
(Madura);
b) Bali: Uku-Uku (Bali);
c) Nusa Tenggara: Lufe-lufe (Ternate)
2) Bagian yang digunakan: herba
3) Manfaat: bau mulut
4) Larangan: anak, kehamilan dan menyusui
5) Peringatan: alergi
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 1 x 6 g/hari, pagi sebelum makan
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 33
24
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
9) Cara pembuatan/penggunaan:
Bahan diseduh dengan 1 cangkir air mendidih, diamkan, saring,
dapat ditambahkan gula merah atau madu secukupnya.
10) Daftar pustaka:
a) Ansel, Howard C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI-
Press.
b) Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku Edisi Ketiga. Jakarta:
EGC. 584-688.
c) Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2008. Farmakologi dan
Terapi Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
d) Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia III. Jakarta: Depkes RI. Hal 9
e) Farsworth, N.R. 1996. Biological and Phytochemical Screening of Plants,
Journal of Pharmateutical Sciences No.3, Vol.55.
f) Cronquist, A.1981. An Integrated System of Classification of Flowering
Plants. New York : Columbia University Press.
Gambar Gambir
1) Nama daerah
a) Sumatera: gambee, kacu, sontang, pengilom, sepelet;
b) Jawa: santun, ghambhir;
c) Kalimantan: kelare, abi;
d) Nusa Tenggara: tagambe, gambele;
e) Maluku: kampir, ngamir, gabere.
2) Bagian yang digunakan: ekstrak kering dari daun
3) Manfaat: sakit gigi
4) Larangan: anak
34 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 25
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 35
26
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Patah tulang
Euphorbia tirucalli L.
36 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 27
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Meniran
1) Nama daerah
a) Sumatera: sidukuang anak (Minang);
b) Jawa: meniran ijo, memeniran(Sunda), meniran (Jawa);
c) Ternate: gosau ma dungi.
2) Bagian yang digunakan: herba
3) Manfaat: gondongan
4) Larangan: kehamilan
5) Peringatan: dosis tinggi dapat menimbulkan aborsi. Pemakaian
berlebih dapat menyebabkan impotensi.
6) Efek samping: tekanan darah turun, kadar gula darah turun,
gangguan keseimbangan elektrolit
7) Interaksi: belum dilaporkan
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 37
28
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
8) Dosis: 3 x 10 g herba/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan:
Bahan direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas,
dinginkan, saring, dan diminum sekaligus.
10) Daftar pustaka
a) Balitbangkes. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid II. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
b) Kementerian Kesehatan RI. 2012. Vademekum Tanaman Obat Jilid 1.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
c) Trubus Swadaya. 2012. Herbal Indonesia Berkhasiat. Jakarta: Trubus
Swadaya.
d) Asare G, et al. Acute toxicity studies of aqueous leaf extract of Phyllanthus
niruri. Interdisciplinary Toxicology. Volume 4, Issue 4, Pages 206–210, ISSN
(Online) 1337-9569, ISSN (Print) 1337-6853, DOI: 10.2478/v10102-011-0031-
9, February 2012
Gambar Alang-alang
1) Nama daerah
a) Sumatera: rih (Batak), alalang (Minangkabau), neleleng laku
(Aceh);
b) Jawa: ki eurih (Sunda), lalang (Madura);
c) Bali: ambengan;
d) Nusa Tenggara: re (Sasak), atindalo (Bima), witu (Sumba);
e) Irian: kalepip (Kalana)
2) Bagian yang digunakan: akar
3) Manfaat: meredakan panas dalam
38 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 29
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Daun Cincau
Cyclea barbata Miers
1) Nama daerah
a) Sumatera: cincao (Melayu);
b) Jawa: camcao (Jawa Tengah)
2) Bagian yang digunakan: daun segar
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 39
30
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Pipermin
1) Nama daerah
a) Sumatera: daun pokok (Melayu);
b) Jawa: bijanggut, bujanggut (Sunda), janggot (Jawa)
2) Bagian yang digunakan: daun
40 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 31
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 41
32
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
42 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 33
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Sirih
Piper betle L
Gambar Sirih
1) Nama daerah
a) Sumatera: ranub (Aceh), belo (Batak Karo), demban (Batak
Toba);
b) Kalimantan: uwit (Dayak);
c) Jawa: seureuh (Sunda), suruh (Jawa), sere (Madura);
d) Bali: base, sedah;
e) Nusa Tenggara: nahi (bima), kuta (Sumba);
f) Sulawesi: gapura (Bugis), sangi (Talaud);
g) Maluku: amu (Ambon);
h) Papua: afo (Sentani).
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: sakit tenggorokan.
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: jumlah berlebihan mempengaruhi kesehatan gusi,
email gigi dan mulut.
6) Efek samping: merangsang mukosa mulut dan rasa baal
7) Interaksi: biji pinang dan lemon
8) Dosis: 3 x 2 daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan, tambah air
mendidih ½ cangkir, diamkan sampai hangat, saring dan kumur-
kumur selama 1 menit.
Gambar Timi
1) Nama daerah
a) Jawa: temi (sunda), tem (Jawa Tengah)
2) Bagian yang digunakan: herba segar
3) Manfaat: batuk berdahak
4) Larangan: kehamilan dan menyusui
5) Peringatan: alergi serbuk bunga dan seledri
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 4 x 20 g herba/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air
sampai menjadi setengahnya, dinginkan, saring dan diminum
sekaligus
10) Daftar pustaka:
a) Kementerian Kesehatan RI. Vademekum Tanaman Obat Jilid 2.
Kementerian Kesehatan RI. hal 155.
44 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 35
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Akar Manis
Glycyrrhiza glabra Linn.
1) Nama daerah
Jawa: kayu legi (Jawa), kayu manes cena (Madura).
2) Bagian yang digunakan: akar
3) Manfaat: batuk berdahak
4) Larangan: kehamilan dan menyusui
5) Peringatan: kehamilan
6) Efek samping: pengunaan dosis tinggi (>50 g/hari) berturut-turut
selama 6 minggu dapat menyebabkan retensi yodium, hipertensi,
obesitas, keluhan jantung dan ginjal
7) Kontra indikasi: gangguan jantung dan hipertensi
8) Interaksi: digoxin
9) Dosis: 1 x 10 g akar/hari
10) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dalam 3 gelas air
sampai menjadi 1 gelas air, dinginkan, saring dan diminum
sekaligus.
11) Daftar pustaka
a) Acuan Sediaan Herbal Vol 5. Direktorat Obat Asli Indonesia, Badan POM.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 45
36
Formularium Ramuan Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
c. Adas
Foeniculum vulgare Mill.
Gambar Adas
1) Nama daerah
a) Sumatera: das pedas (Aceh), adas pedas (Melayu), adeh
manih (Minangkabau);
b) Jawa: hades (Sunda), adas londa, adas landi (Jawa), adhas
(Madura);
c) Sulawesi: paampas (Menado), denggu-denggu (Gorontalo),
rempasu (Makasar);
d) Nusa Tenggara: wala wunga (Sumba).
2) Bagian yang digunakan: buah
3) Manfaat: batuk berdahak
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: mual, muntah dan alergi kulit.
6) Kontra indikasi: bayi dan anak-anak yang mengalami spasme
laring atau sesak napas
7) Efek samping: alergi
8) Interaksi: belum dilaporkan
9) Dosis: 2 x 3-7 g buah/hari
46 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 37
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
d. Saga
Abrus precatorius L.
1) Nama daerah
a) Sumatera: thaga (Aceh), seugew (Gayo), parusa (Mentawai),
kundi (Minangkabau), kanderi (Lampung);
b) Jawa: piling-piling;
c) Kalimantan: taning bajang (Dayak);
d) Nusa Tenggara: maat metan (Timor);
e) Sulawesi: walipopo (Gorontalo), kaca (Bugis);
f) Maluku: ailalu picar (Ambon), seklawan (Buru), idi-idi ma lako
(Ternate Tidore);
g) Irian: kalepip (Kalana).
2) Bagian yang digunakan: daun
3) Manfaat: batuk berdahak
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 47
38
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
Gambar Jahe
1) Nama daerah
a) Sumatera: halia (Aceh), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung);
b) Jawa: jae (Jawa), jhai (Madura);
c) Kalimantan: lai (Dayak);
d) Nusa Tenggara: jae (Bali), reja (Bima);
e) Sulawesi: melito (Gorontalo), pese (Bugis);
f) Maluku: sehi (Ambon), siwei (Buru), geraka (Ternate), gora
(Tidore);
48 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 39
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Kencur
1) Nama daerah
a) Sumatera: ceuku (Aceh), kaciwer (Batak), cakue
(Minangkabau);
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 49
40
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
50 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 41
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Lengkuas
SW
Alpinia galanga (L.) SW
Gambar Lengkuas
1) Nama daerah
a) Sumatera: langkueueh (Aceh), kelawas, haiawas (Batak),
langkuweh (Minang);
b) Jawa: laja (Sunda), laos (Jawa), laos (Madura);
c) Kalimantan: langkuas (Banjar);
d) Nusa Tenggara: lahwas, isem (Bali), langkuwasa (Makasar),
lingkuwas (Manado), lingkui (Gorontalo);
e) Maluku: lawase (Seram), galiasa (Halmahera), galiasa
(Ternate), logoase (Buru).
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
3) Manfaat: terkilir
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 1 x 1 rimpang/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan, tambahkan air
secukupnya dan oleskan pada bagian yang sakit.
10) Daftar pustaka:
a) Dzulkarnain B. dkk. 1995. Tinjauan Hasil Penelitian Tanaman Obat di
Berbagai Institusi II. Puslitbang Farmasi.
b) Pothacharoen P, Choocheep K, Pitak T, Pompimon W, Premanode B,
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 51
42
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
Gambar Kunyit
1) Nama daerah
a) Sumatera: kunyet (Aceh), hunik (Batak);
b) Kalimantan: janar (Banjar), cahang (Dayak Panyabung);
c) Jawa: koneng, temu kuning (Sunda), kunir (Jawa), konye, temo
koneng (Madura);
d) Nusa Tenggara: Kunyik (Sasak);
e) Sulawesi: hamu (Sangir), alawahu (Gorontalo);
f) Maluku: kumino, unin (Ambon);
g) Irian: kandeifu (Nufor), yaw (Arzo).
2) Bagian yang digunakan: rimpang
52 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 43
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 53
44
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Sereh
Cymbopogon nardus (L) Rendle
Gambar Sereh
1) Nama daerah
a) Sumatera: sere mangat, sange-sange, sarai;
b) Jawa: sere;
c) Kalimantan: belangkak, segumau;
d) Nusa Tenggara: See, pataha mpori, kendaung witu, nau sina;
e) Sulawesi: tonti, timbu ‘ale, longio;
f) Maluku: tapisa-pisa, hisa-hisa, isalo.
2) Bagian yang digunakan: herba
3) Manfaat: pegel linu
4) Larangan: alergi
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: alergi kulit
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 2 x 2 g bonggol/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air
sampai menjadi 1 gelas, dinginkan, saring dan diminum selagi
hangat.
10) Daftar pustaka:
a) Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2009. Taksonomi Koleksi
Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup. Badan Pengawas Obat
dan Makanan RI. 33.
54
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 45
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
c. Kencur
Kaempferia galanga L.
Gambar Kencur
1) Nama daerah
a) Sumatera: ceuku (Aceh), kaciwer (Batak), cakue
(Minangkabau);
b) Jawa: cikur (Sunda), kencor (Madura);
c) Nusa tenggara: cekur (Sasak), soku (Bima);
d) Sulawesi: hume pete (Gorontalo), cakuru (Makassar), ceku
(Bugis);
e) Maluku: asuli (Ambon), bataka (Ternate);
f) Irian: ukap (Marind)
2) Bagian yang digunakan: rimpang
3) Manfaat: pegel linu
4) Larangan: alergi, kehamilan, gangguan perut kronik
5) Peringatan: belum dilaporkan
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 55
46
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
d. Jahe
Zingiber officinale Rosc.
Gambar Jahe
1) Nama daerah
a) Sumatera: halia (Aceh), sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung);
b) Jawa: jae (Jawa), jhai (Madura);
c) Kalimantan: lai (Dayak);
d) Nusa Tenggara: jae (Bali), reja (Bima);
e) Sulawesi: melito (Gorontalo), pese (Bugis);
f) Maluku: sehi (Ambon), siwei (Buru), geraka (Ternate), gora
(Tidore);
56 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 47
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
e. Sambiloto
Andrographis paniculata, Burm. F,Nees
Gambar Sambiloto
1) Nama daerah
a) Sumatera: ampadu, pepaitan (Melayu);
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 57
48
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
58 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 49
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
f. Mengkudu
Morinda citrifolia L
Gambar Mengkudu
1) Nama daerah
a) Sumatera: keumudee (Aceh), bakudu, pamarai (Batak),
bingkudu (Minang);
b) Jawa: cangkudu (Sunda); pace (Jawa); kodhuk (Madura);
c) Kalimantan: labanau, rewonong (Dayak);
d) Nusa Tenggara: tibah, ai komdo, bakulu;
e) Bali: Tibah, wangkudu
2) Bagian yang digunakan: buah segar
3) Manfaat: rematik
4) Larangan: kehamilan, menyusui, anak, kadar kalium darah yang
tinggi, alergi
5) Peringatan: gangguan lambung karena berasa asam, obat
antidiabetes dan obat penurun tekanan darah. Buang air kecil
dapat berwarna merah muda sampai merah kecoklatan.
6) Efek samping: mengantuk, mual, muntah, alergi, peningkatan
kadar kalium darah.
7) Interaksi: Obat antihipertensi, obat penekan sistem imun.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 59
50
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
g. Kayu Putih
Melaleuca leucadendra L
1) Nama daerah
a) Jawa: kayu putih (Jawa Tengah);
b) Nusa Tenggara: kapepe (Flores), kapapa (Solor), aren (Alor),
nggela sole (Roti).
2) Bagian yang digunakan: daun
3) Manfaat: rematik
60 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 51
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 61
52
Formularium Ramuan
Formularium Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera: halia (Aceh), sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung);
b) Jawa: jae (Jawa), jhai (Madura);
c) Kalimantan: lai (Dayak);
d) Nusa Tenggara: jae (Bali), reja (Bima);
e) Sulawesi: melito (Gorontalo), pese (Bugis);
f) Maluku: sehi (Ambon), siwei (Buru), geraka (Ternate), gora
(Tidore);
g) Papua: lali (Kalana fat), manman (Kapaur).
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
3) Manfaat: sakit pinggang
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: alergi
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 1 x rimpang secukupnya/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan diparut dan campur dengan
asam jawa, oleskan pada bagian yang sakit.
10) Daftar pustaka:
a) Kemper KJ. 1999. Ginger (Zingiber officinale). The Centre for Holistic
Pediatric Education and Research. Diunduh dari: Longwood Herbal Task
Force: http://www.mcp.edu/herbal/default.htm.
b) 2011. Ginger. Diunduh dari: http://www.umm.edu/almed/artivles/ginger.htm.
Diakses pada tanggal 17 April 2011.
c) 2013. Ginger. Diunduh dari:
http://www.nlm.nihgov/medlineplus/druginfo/natural/html. Diakses pada
tanggal 17 April 2013.
d) Ali BH, Blunden G, Tanira MO, Nemnar A. 2008. Some Phytochemical,
Pharmacological And Toxicological Properties Of Ginger (Zingiberofficinale
Roscoe). A Review Of Recent Research, Food and Chemical Toxicology.
46: 409-20. Diunduh dari: http://www.scincedirect.com.
e) 2011. Jahe (Zingiber officinale). Warung Informasi dan Teknologi. Diunduh
dari: http://www. warintek.ristek.go.id.
62 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 53
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Kunyit
Curcuma domestica Val
Gambar Kunyit
1) Nama daerah
a) Sumatera: kunyet (Aceh), hunik (Batak);
b) Kalimantan: janar (Banjar), cahang (Dayak Panyabung);
c) Jawa: koneng, temu kuning (Sunda), kunir (Jawa), konye, temo
koneng (Madura);
d) Nusa Tenggara: Kunyik (Sasak);
e) Sulawesi: hamu (Sangir), alawahu (Gorontalo);
f) Maluku: kumino, unin (Ambon);
g) Irian: kandeifu (Nufor), yaw (Arzo).
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
3) Manfaat: sakit pinggang
4) Larangan: alergi
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: alergi
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 1 x 3-9 g rimpang/hari.
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan diparut, ditempelkan pada
bagian yang sakit, dan didiamkan sampai kering.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 63
54
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
1) Nama daerah
1) Nama daerahbangun-bangun (Batak), sukan (Melayu);
a) Sumatera:
a) Sumatera:
b) Jawa: ajiranbangun-bangun (Batak),
(Sunda), daun jintensukan (Melayu);
(Jawa Tengah), daun
2) Bagian yang(Madura);
kambing digunakan: daun
3) c)
Manfaat: meningkatkan produksi ASI
Bali: iwak;
4) d)
Larangan: belum dilaporkan
Nusa Tenggara: kunu etu (Timor)
5) Peringatan: belum dilaporkan
2) Bagian yang digunakan: daun
6) Efek samping: belum dilaporkan
3) Manfaat: meningkatkan produksi ASI
7) Interaksi: belum dilaporkan
4) Larangan: belum dilaporkan
8) Dosis:
5) Peringatan: belum dilaporkan
a) 3 x 150 g daun segar/hari
6) Efek samping: belum dilaporkan
b) 3 x 50 g serbuk/hari
7) Interaksi: belum dilaporkan
9) Dosis:
8) Cara pembuatan/penggunaan
a) 3 Daun
a) x 150 segar
g daundibuat sup
segar/hari
64 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 55
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b) 3 Serbuk
x 50 g serbuk/hari
diseduh dengan 1 cangkir air mendidih, diamkan,
9) Carasaring dan minum selagi hangat
pembuatan/penggunaan
10) a) Daunpustaka:
Daftar segar dibuat sup
b)
a) Serbuk diseduh Obat
Badan Pengawas dengan 1 cangkir
dan Makanan air Acuan
RI. 2014. mendidih,
Sediaandiamkan,
Herbal
Volume 8 Edisi 1. Badan pengawas Obat dan Makanan RI.
saring dan minum selagi hangat
b) Bambang Wahjoedi. 1987. Data Toksisitas Akut Tanaman Obat Indonesia.
10) Daftar pustaka:
Medika. hal 1005-1007
11) a) Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2014. Acuan Sediaan Herbal
Deskripsi :
Volume 8 Edisi 1. Badan pengawas Obat dan Makanan RI.
a) Bambang
b) Daun Bangun-bangun : tidak
Wahjoedi. 1987. Databeraroma,
Toksisitaswarna
Akut daun hijau Obat
Tanaman pucat,Indonesia.
pucuk
hijau kemerahan, daun
Medika. hal 1005-1007 lemas dan lebih tipis, batang hijau kemerahan
b) Daun Jinten : warna daun lebih hijau, beraroma wangi, daun kaku dan tebal,
batang berwarna hijau
b.b. Klabet
Klabet
Trigonella foenum-graecum LL
1) Nama daerah
a) Jawa: klabet (Jawa);
b) Indonesia: kelabet.
2) Bagian yang digunakan: biji
3) Manfaat: meningkatkan volume ASI
4) Larangan: kehamilan dan alergi
5) Peringatan: dapat menurunkan kadar gula darah
6) Efek samping: nyeri ulu hati
7) Interaksi: obat pengencer darah, obat kencing manis
8) Dosis: 3 x 2 g serbuk biji/hari
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 65
56
Formularium Ramuan Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera: baru cina (Melayu);
b) Jawa: beungkar kucing (Sunda), suket gajahan (Jawa Tengah);
c) Maluku: kolo (Halmahera), goro-goro cina (Ternate)
2) Bagian yang digunakan: herba segar
3) Manfaat: nyeri haid
4) Larangan: alergi
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: mulut kering, nyeri ulu hati, mual, muntah, mencret
dan pusing
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 2 x 20 g daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air
sampai mendidih. Dinginkan, saring dan bagi menjadi 2 bagian.
66 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 57
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Kayu Manis
Cinnamomum burmanii (Ness & Th. Nees )
1) Nama daerah
a) Sumatera: holim, modang siak-siak (Batak), kanigar, madang
kulit manih (Minang);
b) Jawa: huru mentek, kiamis (Sunda), kanyengar (Kangean);
c) Nusa Tenggara: kesingaar, cingar (Bali), onte (Sasak),
kaninggu (Sumba), puundinga (Flores).
2) Bagian yang digunakan: kulit batang
3) Manfaat: nyeri haid
4) Larangan: tukak lambung/usus 12 jari, demam yang tidak jelas
penyebabnya, kehamilan, menyusui, alergi.
5) Peringatan: hati-hati pada penyakit kencing manis, harus
konsultasi dokter terlebih dahulu.
6) Efek samping: alergi
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 67
58
Formularium Ramuan
Formularium Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
c. Jeruk Nipis
Citrus aurantifolia (Christm. et Panz.)
1) Nama daerah
a) Sumatera: limau tipis (Melayu);
b) Jawa: jeruk nipis (Jawa Tengah)
2) Bagian yang digunakan: buah segar
3) Manfaat: nyeri haid
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: belum dilaporkan
68 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 59
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Andong
1) Nama daerah
a) Sumatera: bak juang (Aceh), linjuang (Batak);
b) Jawa: hanjuang (Sunda), kayu urip (Madura);
c) Bali: endong;
d) Kalimantan: renjuang (Dayak);
e) Nusa Tenggara: endong;
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 69
60
Formularium Ramuan Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
Gambar Kunyit
70 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 61
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera: kunyet (Aceh), hunik (Batak);
b) Kalimantan: janar (Banjar), cahang (Dayak Panyabung);
c) Jawa: koneng, temu kuning (Sunda), kunir (Jawa), konye,
temo koneng (Madura);
d) Nusa Tenggara: kunyik (Sasak);
e) Sulawesi: hamu (Sangir), alawahu (Gorontalo);
f) Maluku: kumino, unin (Ambon);
g) Irian: kandeifu (Nufor), yaw (Arzo).
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
3) Manfaat: nifas
4) Larangan: anak <12 tahun, pasien batu empedu dan
penyumbatan saluran empedu, alergi, gagal ginjal akut
5) Peringatan: kehamilan dan menyusui
6) Efek samping: mual
7) Interaksi: obat pengencer darah, piperin
8) Dosis: 1 x 1 genggam rimpang/hari selama 3 hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan, rebus dengan 3
gelas air sampai menjadi 1 gelas, dinginkan, saring, diminum
dengan dapat menambahkan perasan jeruk nipis, madu atau gula
merah secukupnya, diminum selagi hangat.
10) Daftar pustaka:
a) Catherine U, Erica S, eds. 2010. Natural Standard Herbal Pharmacotherapy,
An Evidence Based Approach 1st Ed, Mosby Elsevier. 188-189.
b) EMEA (European Medicines Agency). 2009. Assessment Report on
Curcuma longa L rhizome. Evaluation of Medicines for Human Use.
c) European Medicines Agency. 2009. Committee On Herbal Medicinal
Products (Hmpc) Assessment Report On Curcuma Longa. London:
European Medicines Agency.
d) WHO. 1999. Rhizoma Curcumae Longae, WHO Monograph On Selected
Medicinal Plants. 1: 115-122.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 71
62
Formularium Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
b) Lengkuas
(L.)SW
Alpinia galanga (L) SW
Gambar Lengkuas
1) Nama daerah
a) Sumatera: langkueueh (Aceh), kelawas, haiawas (Batak),
langkuweh (Minang);
b) Jawa: laja (Sunda), laos (Jawa), laos (Madura);
c) Kalimantan: langkuas (Banjar);
d) Nusa Tenggara: lahwas, isem (Bali),
e) Sulawesi: langkuwasa (Makasar), lingkuwas (Manado), lingkui
(Gorontalo);
f) Maluku: lawase (Seram), galiasa (Halmahera), galiasa
(Ternate), logoase (Buru).
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
3) Manfaat: nifas
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 1 x 30 g rimpang muda/hari
72 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 63
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
c) Temu Hitam
Curcuma aeruginosa Roxb.
1) Nama daerah
a) Sumatera: temu itam (Melayu);
b) Jawa: koneng hideung (Sunda), temu ireng (Jawa Tengah),
temo ireng (Madura);
c) Bali: temu ireng;
d) Sulawesi: temu lotong (Bugis).
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
3) Manfaat: masa nifas
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 1 x 2 jari rimpang/hari, selama 3 hari
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 73
64
Formularium Ramuan Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera: bayam merah (Melayu);
b) Jawa: jukut jatinangor (Sunda), kacicak abang (Jawa)
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: mengatasi kurang darah
4) Larangan: batu ginjal
5) Peringatan: penggunaan jangka panjang menimbulkan batu ginjal.
Perhatian pada pasien yang minum obat kencing manis, karena
amaranth dapat menurunkan kadar gula darah. Amaranth juga
dapat menurunkan tekanan darah.
74 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 65
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Kelor
Moringa oleifera Lam.
1) Nama daerah
a) Sumatera: murong (Aceh), munggai (Minangkabau);
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 75
66
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
76 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 67
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Temulawak
1) Nama daerah
a) Sumatera: temu lawak;
b) Jawa: kong gede (Sunda), temu lawak (Jawa Tengah), temu
latah (Madura)
2) Bagian yang digunakan: rimpang
3) Manfaat: mengatasi letih lesu
4) Larangan: penderita radang empedu akut
5) Peringatan: gangguan saluran empedu dan batu empedu
6) Efek samping: dosis besar atau pemakaian jangka panjang dapat
merangsang lambung
7) Interaksi: meningkatkan potensi obat pengencer darah
8) Dosis
a) 2 x 25 g rimpang segar/hari, 1 jam sebelum makan.
b) 3 x 5 g serbuk/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan:
a) Bahan dihaluskan atau diiris, direbus dengan 3 gelas air hingga
menjadi 1 gelas, dinginkan, saring dan diminum.
b) Serbuk diseduh dengan 1 cangkir air mendidih, diamkan,
kemudian disaring dan diminum.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 77
68
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
b. Kunyit
Curcuma domestica Val
Gambar Kunyit
1) Nama daerah
a) Sumatera: kunyet (Aceh), hunik (Batak);
b) Kalimantan: janar (Banjar), cahang (Dayak Panyabung);
c) Jawa: koneng, temu kuning (Sunda), kunir (Jawa), konye, temo
koneng (Madura);
d) Nusa Tenggara: Kunyik (Sasak);
e) Sulawesi: hamu (Sangir), alawahu (Gorontalo);
f) Maluku: kumino, unin (Ambon);
g) Irian: kandeifu (Nufor), yaw (Arzo).
2) Bagian yang digunakan: rimpang
3) Manfaat: letih lesu
78 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 69
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera: temu itam (Melayu);
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 79
70
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
80 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 71
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Pepaya
Carica papaya L.
Gambar Pepaya
1) Nama daerah
a) Sumatera: kabaelo, ralempaya, betik;
b) Jawa: gedhang (Sunda), katela gantung, kates (Jawa);
c) Kalimantan: bua medung, buah dong;
d) Nusa Tenggara: kampaja, kalujawa;
e) Sulawesi: kapalay, kaliki, sumoyori;
f) Maluku: tele, palaki, papaino;
g) Irian: sampain, asawa, siberiani.
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: menambah nafsu makan
4) Larangan: kehamilan
5) Peringatan: getah papain sangat berbahaya jika mengenai mata
6) Efek samping: alergi
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 1 x 3 lembar daun (seukuran telapak tangan)/hari
a) Dewasa dan anak > 11 tahun: 1 x 1 cangkir per hari
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 81
72
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Kunyit
1) Nama daerah
a) Sumatera: kunyet (Aceh), hunik (Batak);
b) Kalimantan: janar (Banjar), cahang (Dayak Panyabung);
82 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 73
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Jahe
Zingiber officinale Rosc.
Gambar Jahe
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 83
74
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera: halia (Aceh), sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung);
b) Jawa: jae (Jawa), jhai (Madura);
c) Kalimantan: lai (Dayak);
d) Nusa Tenggara: jae (Bali), reja (Bima);
e) Sulawesi: melito (Gorontalo), pese (Bugis);
f) Maluku: sehi (Ambon), siwei (Buru), geraka (Ternate), gora
(Tidore);
g) Papua: lali (Kalana fat), manman (Kapaur).
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
3) Manfaat: radang lambung
4) Larangan: anak <6 tahun, batu empedu, perdarahan
5) Peringatan: jangan digunakan lebih dari 6 g dalam keadaan perut
kosong
6) Efek samping: rasa tidak enak pada ulu hati, sedikit nyeri lambung
7) Interaksi: obat pengencer darah
8) Dosis: 2 x 2,5 cm rimpang/hari sebelum makan
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan diiris, diseduh dengan 1
cangkir air mendidih, diamkan dan dapat ditambahkan gula atau
lemon.
10) Daftar pustaka:
a) Al-Yahya MA, Rafatullah S, Mossa JS, et al. 1989. Gastro Protective Activity
Of Ginger In Albino Rats. Am J Chinese Med. 17(1-2): 51-6.
b) Catherine U, Erica S. 2010. Natural Standard Herbal Pharmacotherapy, an
Evidence Based Approach 1st ed. Mosby Elsevier. 326-7.
c) Gaus K, Huang Y, Israel DA, et al. 2009. Standardized Ginger (Zingiber
Officinale) Extract Reduces Bacterial Load And Suppresses Acute And
Chronic Inflammation In Mongolian Gerbils Infected With Caga+ Helicobacter
Pylori. Pharm Biol. 47(1): 92–8.
d) Mahady GB, Pendland SL, Yun GS, et al. 2003. Ginger (Zingiber officinale
Roscoe) and the gingerols inhibit the growth of Cag A+ strains of
Helicobacter pylori. Anticancer Res. 23(5A): 3699-702.
e) WHO. 1999. Rhizome Zingiberis. WHO Monograph on Selected Medicinal
Plants. 1 : 277-87.
f) Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, et al (eds.). 2005. The Review of
Natural Products 4th ed. Facts and Comparison. St Louis, Missouri, USA,:
484-9.
84 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 75
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Jahe
1) Nama daerah
a) Sumatera: halia (Aceh), sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung);
b) Jawa: jae (Jawa), jhai (Madura);
c) Kalimantan: lai (Dayak);
d) Nusa Tenggara: jae (Bali), reja (Bima);
e) Sulawesi: melito (Gorontalo), pese (Bugis);
f) Maluku: sehi (Ambon), siwei (Buru), geraka (Ternate), gora
(Tidore);
g) Papua: lali (Kalana fat), manman (Kapaur).
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
3) Manfaat: masuk angin
4) Larangan: batu empedu, perdarahan
5) Peringatan: penggunaan > 6 g saat perut kosong menimbulkan
tukak lambung.
6) Efek samping: nyeri gastrointestinal, dapat terjadi rasa tidak enak
di ulu hati.
7) Interaksi: obat pengencer darah
8) Dosis: 1 x 10 g rimpang/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dibakar sampai harum,
memarkan, seduh dengan 1 cangkir air mendidih, diamkan, dapat
ditambahkan gula jawa secukupnya dan diminum selagi hangat.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 85
76
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
b. Lempuyang Wangi
Zingiber aromaticum Valeton & Van Zijp.
1) Nama daerah
a) Sumatera: lempuyang wangi (Melayu);
b) Jawa: lempuyang wangi (Jawa Tengah), lempuyang room
(Madura)
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
86 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 77
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Jahe
1) Nama daerah
a) Sumatera: halia (Aceh), sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung);
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 87
78
Formularium Ramuan Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
88 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 79
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Adas
1) Nama daerah
a) Sumatera: das pedas (Aceh), adas pedas (Melayu), adeh manih
(Minangkabau);
b) Jawa: hades (Sunda), adas londa, adas landi (Jawa), adhas
(Madura);
c) Sulawesi: paampas (Menado), denggu-denggu (Gorontalo),
rempasu (Makasar);
d) Nusa Tenggara: wala wunga (Sumba).
2) Bagian yang digunakan: buah
3) Manfaat: membantu mengatasi mulas (kolik) dan perut kembung
4) Larangan: alergi, anak<12 tahun, kehamilan dan menyusui.
5) Peringatan: Dosis besar dapat menyebabkan penurunan hormone
laki-laki karena tanaman ini mengandung bahan yang mirip
hormone perempuan (kandungan zat aktif mempunyai aktivitas
estrogenik).
6) Efek samping: mual, kadang terjadi alergi pada saluran nafas yang
dapat menimbulkan asma.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 89
80
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
90 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 81
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
3) Manfaat: wasir
4) Larangan: kehamilan, menyusui, anak, dan kencing manis
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: obat kencing manis
8) Dosis: 1 x 7 lembar daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air
sampai menjadi setengahnya, dinginkan, saring dan diminum
sekaligus.
10) Daftar pustaka:
a) Agnes M. Loupatty, Amarullah Siregar, Dunanty Sianipar, Lucie Widowati,
Nani Sukasediati, Petrus Gito Mario dkk. 2010. Guidelines for The Use of
Herbal Medicines in Family Health Care, Sixth Edition. Ministry of Health.
b) Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2008. Grapthopyllum pictum,
Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makanan vol 1 : 44.
c) Bambang Wahjoedi. Data Toksisitas Akut Tanaman Obat Indonesia. Medika
Nomor 10, hal 1005-1007.
b. Daun Iler
Coleus Scutellariodes (l) benth.
1) Nama daerah
a) Sumatera: sigresing (Batak), adong-adong (Palembang);
b) Jawa: jawek kotok (Sunda), iler (Jawa Tengah);
c) Sulawesi: ati-ati (Bugis), serewung (Minahasa).
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: wasir
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 91
82
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera: pete cina (Melayu);
b) Jawa: kemladingan (Sunda), kemladingan (Jawa tengah),
kalandingan (Madura)
2) Bagian yang digunakan: biji segar
92 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 83
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Ketepeng Cina
Cassia alata (L) Roxb
1) Nama daerah
a) Sumatera: daun kupang, daun kurap, galinggang
(Minangkabau);
b) Jawa: katepeng kebo, katepeng badak, katepeng cina;
c) Sulawesi: kupang-kupang (Manado);
d) Maluku: saya mara, tabankun, haya mara.
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: obat cacing kremi
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 93
84
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
1) Nama daerah
a) Jawa: jambu kulutuk, bayawas, tetokal, tokal (Jawa); jambu
klutuk, jambu batu (Sunda).
b) Madura: jambu bender.
2) Bagian yang digunakan: pucuk daun segar
94 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 85
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
3) Manfaat: mencret
4) Larangan: alergi
5) Peringatan: jangan digunakan lebih dari 3 hari.
6) Efek samping: alergi, sembelit
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 3 x 30 g daun/sehari, selama 3 hari bila perlu.
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan, tambahkan
garam secukupnya dan ½ cangkir air hangat, saring, dan diminum
sekaligus
10) Daftar pustaka:
a) Careres A, Cano O, Samayoa B, Aguilar L. 1990. Plants used in Guatemala
for the treatment of gastrointestinal disorders. Screening of 84 plants against
Enterobacteria. J Ethopharmacol. 30(1): 55-73.
b) Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan, Depkes RI. 2000. Psidium guajava.
Acuan Sediaan Herbal. Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan, Depkes RI.
Hal. 76-8.
c) Tachakittirungrod, et al. 2007. Antioxidant Active Principles Isolated From
Psidium Guajava Grown In Thailand. Scientia Pharmaceutica. 75: 179 – 93.
d) Lozoya, et al. Quercetin glycosides in Psidium guajava L. Leaves And
Determination Of Spasmolytic Principle, Arch Med Res. 1994; 25(1):11-5.
e) Lozoya, et al. 1990. Model of intraluminal perfusion of the guinea pig ileum
in vitro in the study of the antidiarrheal properties of the guava (Psidium
guajava). Arch Invest Med (Mex). 21(2): 155-62.
f) Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2008. Psidium guajava.
Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat, Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI. vol 1: 79.
g) Lozoya, et al. 2002. Intestinal Anti-Spasmodic Effect Of A Phytodrug Of
Psidium Guajava Folia In The Treatment Of Acute Diarrheic Disease. J
Ethnopharm. 83:19-24.
h) Lutterodt GD. 1989. Inhibition Of Gastrointestinal Release Of Acetylcholine
By Quercetin As A Possible Mode Of Action Of Psidium Guajava Leaf
Extracts In The Treatment Of Acute Diarrhoeal Disease. J Ethopharmacol.
25 (3):235-47.
i) Lutterodt, et al. 1999. Antimicrobial Effect Of Psidium Guajava Extract As
One Mechanism Of Its Antidiarrhoeal Action. Malaysian J Med Sci. 6:17-20.
j) Morales MA, Tortoriello J, Meckes M, Paz D, Loxoya X. 1994. Calcium
Antagonist Effect Of Quercetin And Its Relation With The Spasmolytic
Properties Of Psidium Guajava L, Arch Med Res. 25 (1):17-21.
k) Olajideu, et al. 1999. Pharmacological studies on the leaf of
Psidiumguajava. Phytoter. 70:25-31.
l) Rattanachaikunsopon P and Phumkhachorn P. 2007. Bacteriostatic effect of
flavonoids isolated from leaves of Psidium guajava on fish pathogens.
Phytoter. 78, 434-6.
m) Salgado, et al. 2006. Evaluation of antidiarrhoeal effects of Psidium guajava
L. (Myrtaceae) aqueous leaf extract in mice. J Basic Applied Pharmaceutic
Scie. 2:89-92.
n) Ojewole JAO, Awe EO, Chiwororo WDH. 2008. Antidiarrhoeal activity of
Psidium guajava Linn, (Myrtaceae) leaf aqueous extract in rodents. Journal
of Smooth Muscle Research. 44(6):195-207.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 95
86
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
b. Sambiloto
Andrographis paniculata, Burm. F, Nees
Gambar Sambiloto
1) Nama daerah
a) Sumatera: ampadu, pepaitan (Melayu);
b) Jawa: ki oray, ki peurat, takilo (Sunda) bidara, sadilata,
sambilata, sambiloto (Jawa)
2) Bagian yang digunakan: herba
3) Manfaat: mencret
4) Larangan: kehamilan, menyusui, alergi, anak
5) Peringatan: air perasan dapat menimbulkan bengkak pada mata.
6) Efek samping: alergi, pernah dilaporkan timbul urtikaria setelah
minum rebusan sambiloto.
7) Interaksi: zat besi, obat penekan sistem imun, obat pengencer
darah, obat kencing manis, INH
8) Dosis: 2x10 g herba/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 3 gelas air
sampai menjadi 1 gelas, dinginkan, saring, bagi menjadi 2 bagian.
96 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 87
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Ceremai
1) Nama daerah
a) Sumatera: ceremoi (Aceh), camin-camin (Minangkabau);
b) Jawa: cerme (Sunda), cerme (jawa), careme (Madura);
c) Bali: carmen (Bali);
d) Nusa Tenggara: saruma (Bima);
e) Sulawesi: caramele (Makassar), tili (Gorotalo), cara-mele
(Bugis);
f) Maluku: ceremin (Ternate)
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 97
88
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Kunci Pepet
Kaempferia angustifolia Rosc.
1) Nama daerah
a) Jawa: kunci pepet (Jakarta), kunci kunat (Sunda), kunci pepet
(Jawa Tengah)
98 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 89
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera: babi kurus (Batak), pasak bumi, bidara laut, bidara
pahit, kebel, mempoleh (Bangka), tongke ali (Minangkabau);
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 99
90
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
100 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 91
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Purwoceng
Pimpinella pruatjan Molkenb.
Gambar Purwoceng
1) Nama daerah
a) Jawa: antanan gunung (Sunda), purwaceng (Jawa)
2) Bagian yang digunakan: daun
3) Manfaat: lemah syahwat
4) Larangan: gagal ginjal, hipertensi, kelainan jantung, obat lemah
syahwat lainnya.
5) Peringatan: konsumsi berlebihan mengakibatkan gangguan ginjal
6) Efek samping: dosis rendah menyebabkan tidak bisa tidur, dosis
tinggi bisa menyebabkan demam, gelisah.
7) Interaksi: obat jantung dapat menimbulkan peningkatan denyut
jantung.
8) Dosis: 3 x 10 g daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: rebus dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas, dinginkan, saring, diminum selagi hangat.
10) Daftar pustaka:
a) Adimoelja A. 2000. Phytochemicals And The Breakthrough Of Traditional
Herbs In The Management Of Sexual Dysfunctions. Int J Androl. 23 Supp
2:82-4.
b) Ireng Darmawati dan Ika Roostika. 2006. Status Penelitian Purwoceng
(Pimpinella alpine Molk.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah. Vol.12(1):9-
15.
c) Juniarto, AZ. 2010. Efek Pemberian Ekstrak Eurycoma longifolia dan
Pimpinella alpine pada Spermatogenesis Tikus Spraque dawllley. Media
Medika Indonesia, Vol. 44(1):20-26.
d) Mono Raharjo. 2005. Purwoceng Budidaya Dan Pemanfaatan Untuk Obat
Perkasa Pria. Jakarta: Penebar Swadaya.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 101
92
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
c. Cabe Jawa
Piper retrofractum Vahl.
1) Nama daerah
a) Sumatera: lada panjang, cabai panjang;
b) Jawa: cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe sula; Madura:
cabhi jhamo, cabe ongghu, cabe solah;
c) Sulawesi: cabia (Makassar).
2) Bagian yang digunakan: buah
3) Manfaat: lemah syahwat
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: alergi
6) Efek samping: bila serbuknya terhisap, dapat menimbulkan sesak
napas
7) Interaksi: lada (potensiasi)
8) Dosis: 1 x 2,5 -5 g buah kering sebelum beraktivitas
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan ditumbuk halus, diseduh
dengan air panas, diminum selagi hangat.
10) Daftar pustaka:
a) Brinkworth MH & Handelsman DJ. 2000. Environment Influences on Male
Reproduvctive Health. Dalam : Nieschlag E & Behre HM. Andrology.
Second Edition. Springer-Verlag Berlin Heidelberg New York. 255-257.
102 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 93
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b) Direktorat Obat Asli Indonesia, BPOM RI. 2012. Som Jawa Talinum
paniculatum (Jack) Gaert. BPOM RI.
c) Huynh T, Mollard R, Trounson A. 2002. Selected Genetic Factors
Associated With Male Infertility. Hum Reprod Update (8) : 183-198.
d) Katchadourian HA & Lunde DT. 1976. Fundamental Of Human Sexuality
(2nd Edition) Holt Rinehart and Winston. New York.
e) Miller, LG. 1998. Herbal Medicinal, Selected Clinical Considerations
Focusing On Known Or Potential Drug-Herb Interactions. Arch Intern Med.
158:2200-11.
f) Moeloek N. 1990. Beberapa Perkembangan Mutakhir Di Bidang Andrologi.
Majalah Kedokteran Indonesia. Jakarta. 445-453.
g) World Health Organization. 1987. Towards More Objectivity In Diagnosis
And Management Of Male Infertility. Int J Androl (7) : 1-53.
1) Nama daerah
a) Jawa: kumis kucing (Sunda), remujung, se-salaseyan (Jawa),
soengot koceng (Madura).
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: melancarkan air seni
4) Larangan: edema karena gangguan ginjal dan jantung
5) Peringatan: harus cukup minum
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 25 g daun/hari
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 103
94
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
b. Alang-alang
Imperata cylindrica L
Gambar Alang-alang
1) Nama daerah
a) Sumatera: rih (Batak), alalang (Minangkabau), neleleng laku
(Aceh);
b) Jawa: ki eurih (Sunda), lalang (Madura);
c) Bali: ambengan;
d) Nusa Tenggara: re (Sasak), atindalo (Bima), witu (Sumba);
e) Irian: kalepip (Kalana)
2) Bagian yang digunakan: akar
3) Manfaat: melancarkan air seni
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: alergi
6) Efek samping: pusing, mual, peningkatan buang air kecil
104 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 95
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Alang-alang
1) Nama daerah
a) Sumatera: rih (Batak), alalang (Minangkabau), neleleng laku
(Aceh);
b) Jawa: ki eurih (Sunda), lalang (Madura);
c) Bali: ambengan;
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 105
96
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
106 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 97
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Tempuyung
Sonchus arvensis L
Gambar Tempuyung
1) Nama daerah
a) Jawa: galing (Sunda), tempuyung (Jawa Tengah)
2) Bagian yang digunakan: daun
3) Manfaat: kencing batu
4) Larangan: gangguan hati, ginjal, kehamilan.
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 2x 15 daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air
sampai menjadi separuhnya, saring, diminum selagi hangat.
10) Daftar pustaka:
a) Badan Litbangkes, Departemen Kesehatan RI. 1991. Inventarisasi Tanaman
Obat Indonesia. Jakarta: Badan Litbangkes, Departemen Kesehatan RI.
b) Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2000. Sonchus arvensis, Acuan
Sediaan Herbal. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
c) Balai Informasi Teknologi LIPI. 2009. Pengobatan Alternatif dengan
Tanaman Obat. Jakarta: Balai Informasi Teknologi LIPI.
d) Kementerian Kesehatan RI. 2011. Formularium Obat Herbal Asli Indonesia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
e) Kementerian Kesehatan RI. Shoncus arvensis, Vademekum Tanaman Obat.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
f) RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. 2012. Sonchus arvensis L.
Informatorium Obat Herbal Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo. Jakarta: RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 107
98
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
c. Kejibeling
Strobillanthus crispus Bl
Gambar Kejibeling
1) Nama daerah
a) Jawa: daun picah beling, enyoh kelo, kecibeling (Jawa)
2) Bagian yang digunakan: daun
3) Manfaat: kencing batu
4) Larangan: gangguan hati, ginjal, kehamilan
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: belum dilaporkan.
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 2x 15 lembar daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: rebus daun dengan 2 gelas air
sampai menjadi separuhnya, saring, diminum selagi hangat.
10) Daftar pustaka:
a) Badan Litbangkes, Departemen Kesehatan RI. 1991. Inventarisasi Tanaman
Obat Indonesia. Jakarta: Badan Litbangkes, Departemen Kesehatan RI.
b) Balai Informasi Teknologi LIPI. 2009. Pengobatan Alternatif dengan
Tanaman Obat. Jakarta: Balai Informasi Teknologi LIPI, Jakarta.
108 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 99
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera: holim, modang siak-siak (Batak), kanigar, madang
kulit manih (Minang);
b) Jawa: huru mentek, kiamis (Sunda), kanyengar (Kangean);
c) Nusatenggara: kesingaar, cingar (Bali), onte (Sasak), kaninggu
(Sumba), puundinga (Flores).
2) Bagian yang digunakan: kulit batang
3) Manfaat: kencing manis
4) Larangan: demam yang tidak jelas penyebabnya, kehamilan,
tukak lambung dan usus dua belas jari, alergi.
5) Peringatan: Hati-hati pada gangguan hati dan jantung
6) Efek samping: dapat meningkatkan perdarahan bila dikombinasi
dengan obat pengencer darah. Alergi pada kulit dan mulut.
7) Interaksi: meningkatkan resiko perdarahan dengan obat-obat
pengencer darah, meningkatkan efek obat kencing manis yang
lain. Sinergi dengan obat jantung, herba ginko biloba, cengkeh,
ephedra.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 109
100
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
8) Dosis: 2 x 2 g/hari.
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan menjadi serbuk,
diseduh dengan 1 cangkir air mendidih, diamkan, saring, diminum
selagi hangat.
10) Daftar pustaka:
a) Hayne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid II. Bogor: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Departemen Kehutanan RI.
b) Khan AM, Safdar MM, Khan A, Khattak KN, Anderson RA. 2003. Sinamom
Improves Glucose And Lipids Of People With Type 2 Diabetes. Diabetes
Care. 26;3215-8.
c) RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. 2012. Cinnamomum burmanii (ness & th.
Nees). Informatorium Obat Herbal Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr.
Cipto Mangunkusumo. Jakarta: RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
d) Van Valkenbrug JLCH and Bunyapraphatsara N. (Editors). 1999. Plant
Resource of South – East Asia No. 12 (1), Medicinal and Poisonous Plants
1. Bogor: Prosea Foundation.
b) Pare
Momordica charantia (L)
Gambar Pare
1) Nama daerah
a) Sumatera: prieu, kambeh;
b) Jawa: pare (Jawa), pepareh, pareya (Madura);
c) Nusa Tenggara: paya, pepule;
d) Sulawesi: poyu, pudu, palia;
e) Maluku: papariane, kakariano, taparipong.
2) Bagian yang digunakan: buah segar
3) Manfaat: kencing manis
4) Larangan: kehamilan, menyusui dan anak.
110 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 101
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
c) Salam
Syzgium polyanthum(Wight) Walp
Gambar Salam
1) Nama daerah
a) Sumatera: meselangan, ubar serai (Melayu);
b) Jawa: salam (Jawa, Madura dan Sunda), kastolam (Kangean).
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 111
102
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
d) Brotowali
Tinospora crispa (L)
Gambar Brotowali
1) Nama daerah
a) Sumatera: bratawali;
112 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 103
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 113
104
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
Gambar Teh
1) Nama daerah
a) Jawa: teh (Jawa), nteh (Sunda);
b) Nusa Tenggara: rembiga (Sasak), kore (Bima), krokoh (Flores);
kapauk (Roti);
c) Sulawesi: rambega (Bugis).
2) Bagian yang digunakan: pucuk daun
3) Manfaat: mengurangi penimbunan lemak
4) Peringatan: konsumsi berlebihan menyebabkan iritasi lambung,
susah tidur, gelisah, berdebar, meningkatkan tekanan darah dan
kadar gula darah.
5) Efek samping: nyeri lambung, sembelit, dan alergi
6) Interaksi: obat penenang, obat pengencer darah, obat penurun
tekanan darah.
7) Dosis: 3 x 1 sdt/hari
8) Cara pembuatan/penggunaan: Bahan dikeringkan, dibuat serbuk.
Ambil 1 sendok teh serbuk diseduh dengan 150 ml air mendidih,
diamkan, saring diminum selagi hangat.
114 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 105
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
9) Daftar Pustaka:
a) Badan POM RI. 2012. Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima Edisi Pertama.
Badan POM RI. 64-68.
b) Cerebral Artery Occlusion in Rats, Research Report, Volume 1019. 3
September 2004. Brain Research. 1-2:47-54.
c) Ditjen POM, Depkes RI. 1989. Materia Medika Indonesia, Jilid V, Cetakan
Kelima. Jakarta: Ditjen POM, Depkes RI, 486-489.
d) Feny Adriani. 2010. Pemberian Ekstrak Teh Hijau Menurunkan Berat
Badan, Lingkar Perut, Dan Presentase Lemak Tubuh Pada Wanita
Kelebihan Berat Badan Yang Melakukan Latihan Fisik Dengan Pola Makan
Biasa. Tesis.
e) Max Wichtl (Ed.). 2004. Herbal Drugs and Phytopharmaceuticals, A
Handbook for Practice on a Scientific Basis, Third Edition. Medpharm
Scientific Publishers. 605-606.
f) Jin Tae Hong, Seung Rel Ryu, Hye Jin Kim, Jong Kwon Lee, Sun Hee Lee,
Dai Byung Kim, Yeo Pyo Yun, Jong Hoon Ryu, Byung Mu Lee, Pu Young
Kim. 2000. Neuroprotective Effect of Green Tea Extract in Experimental
Ischemia-Reperfusion Brain Injury, Review Article, Volume 53. Brain
Research Bulletin. 6:743-749.
g) Jin Tae Hong, Seung Rel Ryu, Jong Kwon Lee, Sun Hee Lee, Yeo Pyo Yun,
Byung Mu Lee, Pu Young Kim. 2001. Protective Effect of Green Tea Extract
on Ischemia/Reperfusion-Induced Brain Injury in Mongolian Gerbils,
Research Report, Volume 888. Brain Research; 1:11-18.
h) Keiko Unno, Fumiyo Takabayashi, Takahiro Kishido, Naoto Oku. 2004 July.
Supressive Effect of Green Tea Catechins on Morphologic and Functional
Regression of The Brain in Aged Mice With Accelerated Senescence
(SAMP 10), Volume 39. Experimental Gerontology; 7:1027-1034.
i) Lekh Raj Juneja, Djong Chi Chu, Tsutomu Okubo, Yukiko Nagato, Hidehiko
Yokogoshi, L-Theanine – A Unique Amino Acid of Green Tea and Its
Relaxation Effect in Humans, Review, Volume 10, 1999 June, Trends in
Food Science & Technology; 6-7:199-204.
j) Naomi Ogle. 2009. Green Tea Camellia sinensis, WEA Hunter Academy of
Complementary Health, Australian Journal of Medical Herbalism. 21(2).
k) Orly Weinreb, Silvia Mandel, Tamar Amit, Moussa B.H. Youdim. 2004.
Neurological Mechanisms of Green Tea Polyphenols in Alzheimer’s and
Parkinson’s Diseases, Review Current Topic, Volume 15. The Journal of
Nutritional Biochemistry; 9:506-516.
l) PDR for Herbal Medicines. 2000. Published by Medical Economic Company;
369-372.
m) Ulbricht C, Seamon E. 2010. Natural Standard Herbal Pharmacotherapy, 1 st
Edition. Canada: Mosby Elsevier. 56; 96.
n) Young Bin Choi, Yeong In Kim, Kwang Soo Lee, Beum Saeng Kim, Dai Jin
Kim, Protective Effect of Epigallocatechin Gallate on Brain Damage After
Transient Middle.
o) Camellia sinensis, Informasi Spesies, Plantamor.
p) Camellia sinensis, Artikel, Wikipedia Indonesia.
q) Camellia sinensis (L.) O. Ktze. Artikel, Yayasan Kehati Prosea.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 115
106
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
b. Bawang Putih
Allium sativum Linn.
1) Nama daerah
a) Sumatera: lasum, bawang mental, lasuna (Minang);
b) Jawa: bawang bodas (Sunda), bawang (Jawa), bhabang pote
(Madura);
c) Bali: kasuna (Bali);
d) Sulawesi: lasuna pute (Bugis);
e) Maluku: bawa bodudo (Ternate);
f) Nusa Tenggara: laisona mabotiek.
2) Bagian yang digunakan: umbi lapis
3) Manfaat: mengurangi penimbunan lemak
4) Larangan: alergi
5) Peringatan: meningkatkan resiko pendarahan pasca operasi,
kehamilan dan menyusui.
6) Efek samping: tukak lambung
7) Interaksi: obat pengencer darah, obat penurun tekanan darah
8) Dosis: 2 x 1 siung/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan tanpa kulit dikunyah lalu
dimakan.
116 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 107
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 117
108
Formularium Ramuan Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
Gambar Adas
1) Nama daerah
a) Sumatera: das pedas (Aceh), adas pedas (Melayu), adeh
manih (Minangkabau);
b) Jawa: hades (Sunda), adas londa, adas landi (Jawa), adhas
(Madura);
c) Sulawesi: paampas (Menado), denggu-denggu (Gorontalo),
rempasu (Makasar);
d) Nusa Tenggara: wala wunga (Sumba).
2) Bagian yang digunakan: buah
3) Manfaat: batu empedu
4) Larangan: alergi, anak < 12 tahun, kehamilan dan menyusui
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: alergi
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 1 x 5 g/hari
118 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 109
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Temulawak
Curcuma xanthorhiza Roxb.
Gambar Temulawak
1) Nama daerah
a) Sumatera: temu lawak;
b) Jawa: kong gede (Sunda), temu lawak (Jawa Tengah), temu
latah (Madura)
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
3) Manfaat: batu empedu
4) Larangan: sumbatan saluran empedu, kuning
5) Peringatan: batu ginjal, obat pengencer darah
6) Efek samping: iritasi lambung
7) Interaksi: obat pengencer darah
8) Dosis: 1 x 30 g rimpang/hari
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 119
110
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Pepaya
1) Nama daerah
a) Sumatera: kabaelo, ralempaya, betik;
b) Jawa: gedhang (Sunda), katela gantung, kates (Jawa);
c) Kalimantan: bua medung, buah dong;
d) Nusa Tenggara: kampaja, kalujawa;
e) Sulawesi: kapalay, kaliki, sumoyori;
f) Maluku: tele, palaki, papaino;
120 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 111
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 121
112
Formularium Ramuan Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
b. Lidah Buaya
Aloe vera Lamk.
1) Nama daerah
a) Jawa: letah buaya (Sunda)
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: luka bakar ringan
4) Larangan: luka bakar terbuka
5) Peringatan: ramuan hanya digunakan pada luka bakar yang baru
dan ringan, belum melepuh.
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 1 x 1 daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dikupas, daging dihaluskan
dan oleskan pada bagian yang sakit.
10) Daftar pustaka:
a) Ministry of Health. 2010. Guidelines for the Use of Herbal Medicines in
Family Health Care, Sixth Edition. Ministry of Health.
b) Norman R. Farnsworth, Nuntavan Bunyapraphatsara, Thai Medicinal Plants.
1999. Recommended for Primary Health Care System. Thailand:
Prachachon. Co.
122 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 113
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Pegagan
1) Nama daerah
a) Sumatera: pegaga (Aceh); daun kaki kuda (Melayu), pugago
(Minangkabau);
b) Jawa: cowet gompeng, anatanan gede (Sunda); kerok batok,
panigowang, calingan rambut (Jawa); gan-gagan (Madura);
c) Nusa Tenggara: bebele (Sasak); panggaga (Bali);
d) Maluku: koloditi manora (Temate);
e) Sulawesi: wisu-wisu (Makasar);
f) Irian: sandanan.
2) Bagian yang digunakan: herba
3) Manfaat: kulit bersisik
4) Larangan: kehamilan, menyusui, dan alergi
5) Peringatan: gangguan fungsi hati, kencing manis dan gangguan
siklus haid
6) Efek samping: gangguan saluran cerna, mual
7) Interaksi: obat kencing manis, penurun lemak darah, obat
penenang dan alkohol
8) Dosis: 3 x 3 g/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air
sampai menjadi setengahnya, kemudian dinginkan, saring dan
minum.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 123
114
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
b. Minyak Kelapa
Cocos nucifera L.
1) Nama daerah
a) Sumatera: baku (Aceh), krambir (Batak), krambie
(Minangkabau);
b) Jawa: kelapa (Sunda), klopo (Jawa);
c) Bali: nyuh (Bali);
d) Nusa Tenggara: no (Roti);
e) Sulawesi: bongo (Gorontalo), aluu (Toraja), kaluku (Bugis);
f) Maluku: niur (Seram), ninelo (Ambon), igo (Ternate).
2) Bagian yang digunakan: daging buah
3) Manfaat: kulit bersisik
124 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 115
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera dan Jawa: beluntas cina, samsit, tigel kio
2) Bagian yang digunakan: umbi
3) Manfaat: gigitan serangga
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: -
8) Dosis: secukupnya
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 125
116
Formularium
FormulariumRamuan
RamuanObat
ObatTradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
b) Pipermin
Mentha piperita (L)
Gambar Pipermin
1) Nama daerah
a) Sumatera: daun pokok (Melayu);
b) Jawa: bijanggut, bujanggut (Sunda), janggot (Jawa)
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: gigitan serangga
4) Larangan: tidak boleh diberikan di daerah muka terutama pada
anak < 8 tahun
5) Peringatan: minyak pipermin bila diberikan di muka atau dada
pada bayi, terutama sekitar hidung dapat menimbulkan kesulitan
bernafas sampai henti nafas.
6) Efek samping: alergi
7) Interaksi: -
8) Dosis: daun segar 1 genggam (80 g)
126 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 117
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Lengkuas
1) Nama daerah
a) Sumatera: langkueueh (Aceh), kelawas, haiawas (Batak),
langkuweh (Minang);
b) Jawa: laja (Sunda), laos (Jawa), laos (Madura);
c) Kalimantan: langkuas (Banjar);
d) Nusa Tenggara: lahwas, isem (Bali),
e) Sulawesi: langkuwasa (Makasar), lingkuwas (Manado), lingkui
(Gorontalo);
f) Maluku: lawase (Seram), galiasa (Halmahera), galiasa
(Ternate), logoase (Buru).
2) Bagian yang digunakan: rimpang segar
3) Manfaat: panu
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 127
118
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
b. Ketepeng Cina
Cassia alata L
1) Nama daerah
a) Sumatera: daun kupang, daun kurap, galinggang
(Minangkabau);
b) Jawa: katepeng kebo, katepeng badak, katepeng cina;
c) Sulawesi: kupang-kupang (Manado);
128 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 119
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Jarak
1) Nama daerah
a) Sumatera: gloah (Gayo), lulang (Batak);
b) Jawa: jarak kaliki (Sunda), kaleke (Madura);
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 129
120
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
c) Bali: jarak;
d) Nusa Tenggara: tatanga (Bima);
e) Sulawesi: tanggang-tanggang raja (Makkasar), paleng kaliki
jera (Bugis);
f) Maluku: balacai (Ternate).
2) Bagian yang digunakan: biji
3) Manfaat: kudis
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: alergi
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 2 x 10 biji/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: biji dibuang kulitnya, dihaluskan,
ditambah sedikit garam dan tempelkan pada bagian yang sakit.
10) Daftar pustaka:
a) Narayangaon, Pune Pingale Shirish Sadashiv. Acute toxicity study for
Ricinus communis Scholars Research Library. Der Pharmacia Lettre, 3 (5)
132-137, 2011. (http://scholarsresearchlibrary.com/archive.html)
b) www.webmd.com. Find Vitamin or supplement Castor bean
c) Rabia Naz* and Asghari Bano, Antimicrobial potential of Ricinus communis
leaf extracts in different solvents against pathogenic bacterial and fungal
strains. Asian Pac J Trop Biomed. 2012 Dec; 2(12): 944–947.
d) Jitendra Jena, Ashish Kumar Gupta. Ricinus Communis Linn: A
Phytopharmacological Review. Pharmacy College, Itaura, Chandeshwar,
Azamgarh-276128, Uttar Pradesh. July 2012
130 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 121
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Brotowali
Tinospora cripa Miers.
Gambar Brotowali
1) Nama daerah
a) Sumatera: bratawali;
b) Jawa: andawali (Sunda), antawali, daun gadel, bratawali,
putrawali (Jawa);
c) Nusa Tenggara: antawali (Bali).
2) Bagian yang digunakan: batang segar
3) Manfaat: kudis
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: gatal dan kemerahan
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 2 x 2 jari batang segar/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan bersama minyak
kelapa secukupnya. Oleskan pada bagian yang sakit.
10) Daftar pustaka:
a) Castillo AL, Osi MO, Ramos JD, De Francia JL, Dujunco MU, Quilala PF.
2013. Efficacy and safety of Tinospora cordifolia lotion in Sarcoptes scabiei
var hominis-infected pediatric patients: A single blind, randomized controlled
trial. J Pharmacology Pharmacotherapy. 4(1):39-46.
b) Fadilla Ayuningtias. 2014. Perbandingan Efektivitas Brotowali (Tinospora
Crispa) dengan Permethrin sebagai Terapi Skabies di Pondok Pesantren Al
Ikhsan Kedung Banteng Banyumas. Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu
Kesehatan Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto.
c) Sartori, Brooke, Swift, Linda, Effect of Tinospora crispa and megestrol
acetate on appetite in mice. Journal of Biological Research, Vol. 4, 2003
dalam Kementerian Kesehatan, Vademikum Tanaman Obat Untuk
Saintifikasi Jamu, Jilid 1. Edisi revisi, 2012.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 131
122
Formularium Ramuan Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
Gambar Kunyit
1) Nama daerah
a) Sumatera: kunyet (Aceh), hunik (Batak);
b) Kalimantan: janar (Banjar), cahang (Dayak Panyabung);
c) Jawa: koneng, temu kuning (Sunda), kunir (Jawa), konye, temo
koneng (Madura);
d) Nusa Tenggara: Kunyik (Sasak);
e) Sulawesi: hamu (Sangir), alawahu (Gorontalo);
f) Maluku: kumino, unin (Ambon);
g) Irian: kandeifu (Nufor), yaw (Arzo).
2) Bagian yang digunakan: rimpang
3) Manfaat: eksim
4) Larangan: alergi
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: alergi kulit
7) Interaksi: -
8) Dosis: 1 Kepal rimpang
132 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 123
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Sambiloto
Andrographis paniculata, Burm. F,Nees
Gambar Sambiloto
1) Nama daerah
a) Sumatera: ampadu, pepaitan (Melayu);
b) Jawa: ki oray, ki peurat, takilo (Sunda) bidara, sadilata,
sambilata, sambiloto (Jawa)
2) Bagian yang digunakan: herba segar
3) Manfaat: eksim
4) Larangan: kehamilan, menyusui, alergi, anak
5) Peringatan: hati-hati pada orang yang diterapi obat pengencer
darah.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 133
124
Formularium Ramuan Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
c. Ketepeng Cina
Cassia alata (L)
1) Nama daerah
a) Sumatera: daun kupang, daun kurap, galinggang
(Minangkabau);
b) Jawa: katepeng kebo, katepeng badak, katepeng cina;
c) Sulawesi: kupang-kupang (Manado);
134 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 125
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 135
126
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
d. Mimba
Azadirachta indica (A. Juss)
Gambar Mimba
1) Nama daerah
a) Jawa: imba, mimba (Jawa), membha, mempheuh (Madura);
b) Nusa Tenggara: intaran (Bali), mimba.
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: eksim
4) Larangan: alergi
5) Peringatan: penggunaan tidak boleh lebih dari 3 minggu
6) Efek samping: alergi
7) Interaksi: -
8) Dosis: secukupnya
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan, bubuhkan pada
bagian yang sakit, balut dengan perban.
10) Daftar pustaka:
a) Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2010. Azadirachtae indicae folium,
Acuan Sediaan Herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 5(1): 118-
23.
b) Dalimartha S. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta: Penebar Swadaya. 109.
136 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 127
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Teki
1) Nama daerah
a) Jawa: teki (Jawa Tengah), mota (Madura);
b) Nusa Tenggara: karecha wae (Sumba);
c) Sulawesi: rukut teki (Minahasa), bulili manggasa buai (Buol)
2) Bagian yang digunakan: umbi
3) Manfaat: biduran
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: belum dilaporkan.
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 2 x 5 g/hari, setelah makan
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 3 gelas air
sampai menjadi 1 gelas, dinginkan, saring dan diminum sekaligus.
10) Daftar pustaka:
a) Departemen Kesehatan RI. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
b) Imam and Sumi. 2014. BMC Complementary and Alternative Medicine. 14:83.
c) Arch Pharm Res. 2011 Feb;34(2):223-8. doi: 10.1007/s12272-011-0207-z.
Epub 2011 Mar 6.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 137
128
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera: lasum, bawang mental, lasuna (Minang);
b) Jawa: bawang bodas (Sunda), bawang (Jawa), bhabang pote
(Madura);
c) Bali: kasuna (Bali);
d) Sulawesi: lasuna pute (Bugis);
e) Maluku: bawa bodudo (Ternate);
f) Nusa Tenggara: laisona mabotiek.
2) Bagian yang digunakan: umbi segar
3) Manfaat: kurap
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: umbi yang bertunas tidak baik dikonsumsi karena
mengandung racun HCN.
6) Efek samping: alergi
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 1 x 1 siung umbi /hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dipotong menjadi 2 bagian
dan gosokkan pada bagian yang sakit.
138 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 129
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
b. Lengkuas
Alpinia galanga L.
Gambar Lengkuas
1) Nama daerah
a) Sumatera: langkueueh (Aceh), kelawas, haiawas (Batak),
langkuweh (Minang);
b) Jawa: laja (Sunda), laos (Jawa), laos (Madura);
c) Kalimantan: langkuas (Banjar);
d) Nusa Tenggara: lahwas, isem (Bali),
e) Maluku: lawase (Seram), galiasa (Halmahera), galiasa
(Ternate), logoase (Buru).
f) Sulawesi: langkuwasa (Makasar), lingkuwas (Manado), lingkui
(Gorontalo);
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 139
130
Formularium Ramuan
Formularium Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
c. Ketepeng Cina
Cassia alata L.
1) Nama daerah
a) Sumatera: daun kupang, daun kurap, galinggang
(Minangkabau);
b) Jawa: katepeng kebo, katepeng badak, katepeng cina;
140 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 131
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
1) Nama daerah
a) Sumatera dan Jawa: ngokilo, daun apel
2) Bagian yang digunakan: daun segar
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 141
132
Formularium Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
b. Pepaya
Carica papaya L
Gambar Pepaya
1) Nama daerah
a) Sumatera: kabaelo, ralempaya, betik;
b) Jawa: gedhang (Sunda), katela gantung, kates (Jawa);
c) Kalimantan: bua medung, buah dong;
142 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 133
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 143
134
Formularium
Formularium Ramuan
Ramuan Obat
Obat Tradisional
TradisionalIndonesia
Indonesia
c. Daun Dewa
Gynura divaricata, G segetum (Lour.) Merr.
1) Nama daerah
a) Sumatera dan Jawa: beluntas cina, samsit, tigel kio
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: mata ikan
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: belum dilaporkan
7) Interaksi: -
8) Dosis: 3 x 5 g daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan, kemudian
dilumurkan pada bagian yang sakit, dibalut dan dilepas keesokan
harinya.
10) Daftar pustaka:
a) Ani Yudhoyono. 2013. Koleksi Tanaman Herbalia Istana Cipanas. Jakarta.
b) Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2012. Dokumentasi Ramuan
Etnomedisin Obat Asli Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI.
c) Backer CA and Van den Brlink B. 1965. Flora of Java (spermatophytes).
Wolters. Noourdhoff NVP, The Nederlands. vol 2
d) Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid 1-4. Bogor: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Departemen Kehutanan RI.
e) Kementerian Kesehatan RI. 2014. Vademekum Tanaman Obat. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
144 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 135
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
Gambar Mentimun
1) Nama daerah
a) Sumatera: timor (Aceh), laisen (Nias);
b) Jawa: timun (Sunda), timun (Jawa), temon (Madura);
c) Bali: katimun;
d) Nusa Tenggara: timu (Bima); kadingir (Sumba), daha of koto
(Flores);
e) Maluku: tim (Ternate & Tidore)
2) Bagian yang digunakan: buah segar
3) Manfaat: jerawat
4) Peringatan: hati-hati pada kulit yang sensitif
5) Efek Samping: alergi
6) Interaksi: -
7) Dosis: 2 x 1 buah/hari
8) Cara pembuatan/penggunaan: bahan diiris tipis-tipis secara
melintang, ditempelkan dan digosok-gosok pada bagian yang
sakit, biarkan sampai kering, bilas dengan air hangat.
9) Daftar pustaka:
a) Ani Yudhoyono. 2013. Koleksi Tanaman Herbalia Istana Cipanas. Jakarta.
b) Badan Pengawas Obat dan Makanan Ri. 2006. Cucumis sativus L, Acuan
Sediaan Herbal. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 145
136
Formularium Ramuan Obat
Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
b. Sirih
betle LL
Piper bettle
Gambar Sirih
1) Nama daerah
a) Sumatera: ranub (Aceh), belo (Batak Karo), demban (Batak
Toba);
b) Kalimantan: uwit (Dayak);
c) Jawa: seureuh (Sunda), suruh (Jawa), sere (Madura);
d) Bali: base, sedah;
e) Nusa Tenggara: nahi (bima), kuta (Sumba);
f) Sulawesi: gapura (Bugis), sangi (Talaud);
g) Maluku: amu (Ambon);
h) Papua: afo (Sentani).
2) Bagian yang digunakan: daun segar
3) Manfaat: jerawat
4) Larangan: belum dilaporkan
5) Peringatan: dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan selaput
lendir
6) Efek samping: iritasi kemerahan
7) Interaksi: -
146 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 137
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
c. Belimbing Wuluh
Averrhoa blimbi L
1) Nama daerah
a) Sumatera: limeng (Aceh), belimbing asam (Melayu);
b) Jawa: balimbing (Sunda), blimbing wuluh (Jawa), bhalingbhing
bulu (Madura);
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 147
138
Formularium Ramuan Obat Tradisional
Tradisional Indonesia
Indonesia
148 Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 139
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
BAB IV
PENUTUP
BAB IV
PENUTUP